RK Janji Dana RW Rp 200 Juta, Rano Karno: Masyarakat yang Pilih
Foto: Rano Karno (Kurniawan/detikcom) |
Krinkz.co -- Dalam persaingan Pilkada DKI Jakarta, bakal calon Gubernur Jakarta Ridwan Kamil (RK) menjanjikan Anggaran RW Rp 100-200 juta per RW. Rano Karno, bakal calon Wakil Gubernur, menanggapi janji politik tersebut dengan menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
Jakarta - Persaingan menjelang Pilkada DKI Jakarta 2024 semakin memanas dengan berbagai janji politik yang dilontarkan para calon. Salah satu yang menarik perhatian adalah janji Ridwan Kamil (RK) untuk memberikan Anggaran RW Rp 100-200 juta per RW jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Janji ini mendapat tanggapan dari Rano Karno, bakal calon Wakil Gubernur Jakarta.
Rano Karno, yang ditemui di Taman Benyamin Sueb, Jatinegara, Jakarta Timur pada Sabtu (7/9/2024), menyatakan bahwa setiap calon berhak memiliki program dan janji politiknya masing-masing. "Tentu setiap calon pasti punya program. Nggak salah itu dan saya nggak bisa bilang 'ah itu nggak'. Ya mungkin saja, mungkin itu Pak Ridwan punya hitungan sendiri. Jadi, pasti setiap calon punya program, tinggal masyarakat pilih saja," ujar Rano.
Meskipun demikian, Rano enggan memberikan tanggapan lebih lanjut mengenai wacana yang disampaikan RK. Ia hanya menyarankan agar masyarakat meminta penjelasan lebih detail kepada RK sendiri. "Tapi, yang pasti tanya beliau bagaimana caranya? Itu saja," tambah Rano.
Sebelumnya, Ridwan Kamil (RK) telah mengungkapkan rencananya ini saat menghadiri agenda Gerakan Membangun Jakarta (Gerbang) di kantor Badan Musyawarah Betawi, Jakarta Timur pada Jumat (6/9). RK menegaskan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan keadilan di Jakarta.
"Jakarta itu harus berkeadilan tadi Bang Eki, maka salah satu programnya nanti RW-RW akan kita kasih anggaran minimal Rp 100 sampai Rp 200 juta," kata RK. Ia juga menambahkan bahwa program serupa telah berhasil diterapkan di Bandung saat ia menjabat sebagai walikota.
RK yakin bahwa program ini akan mendorong partisipasi aktif warga dalam pembangunan wilayahnya. Ia menggambarkan bagaimana warga akan berdiskusi dan berdebat mengenai pemanfaatan anggaran tersebut, apakah untuk perbaikan selokan, pembuatan gerbang, atau modal UMKM.
Selain Anggaran RW, RK juga berjanji akan menaikkan gaji RT dan RW dengan tetap memperhatikan prinsip keadilan. Ia menekankan bahwa program-program ini akan diawasi oleh tim ahli di tingkat kecamatan dan disetujui oleh gubernur.
Janji politik RK ini tentu menarik perhatian publik dan menjadi bahan diskusi di kalangan pemilih Jakarta. Namun, seperti yang disampaikan Rano Karno, masyarakatlah yang pada akhirnya akan menilai dan memilih program mana yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka.
Sementara itu, pasangan Pramono-Rano juga telah menyampaikan janji mereka untuk melanjutkan program pengaduan warga di Balai Kota, yang pernah diterapkan pada era Ahok. Hal ini menunjukkan bahwa setiap pasangan calon memiliki fokus dan prioritas program yang berbeda-beda.
Dengan semakin dekatnya Pilkada DKI Jakarta 2024, masyarakat diharapkan untuk lebih kritis dalam menilai setiap janji politik yang disampaikan oleh para calon. Pemilih perlu mempertimbangkan tidak hanya janji-janji yang diberikan, tetapi juga track record dan kemampuan para calon dalam merealisasikan janji-janji tersebut.