02 Sep, 2024

Adakah Tempat Teraman Untuk Gaza?

Oleh Rheiva Putri R Sanusi | 02:49 WIB

Sumber Gambar : Detiknews.com

Oleh : Devi Aryani | Aktivis Dakwah Muslimah

Saat ini tentara Israel telah mengubah “zona kemanusiaan aman” di Jalur Gaza menjadi area yang

penuh puing dan debu bekas reruntuhan. Meninggalkan hanya 9,5 persen dari wilayah tersebut

yang katanya disebut sebagai “zona aman” untuk warga sipil yang mengungsi, menurut laporan

Pertahanan Sipil Palestina di Gaza pada hari Sabtu. Pernyataan dari lembaga tersebut

menyebutkan bahwa pada awal invasi darat Israel ke Gaza pada awal November 2023, ratusan

ribu warga sipil diusir dari bagian utara Gaza menuju bagian selatan, dengan klaim bahwa area

tersebut adalah “zona kemanusiaan yang aman”. (Antaranews, 25/08/24)

Polemik ini benar-benar sangat mengkhawatirkan, tapi buktinya banyak negara yang terkenal

sebagai negara dengan mayoritas penduduknya muslim enggan ikut terlibat. Bahkan yang lebih

parahnya lagi ialah banyak yang pura-pura tidak tahu. Selain itu berkurangnya zona aman yang

terus berlangsung itu melemahkan krisis kemanusiaan di Gaza, karena warga sipil memiliki

tempat yang lebih kecil untuk melarikan diri dari aksi kekerasan.

Penerapan ideologi Kapitalisme telah membunuh jutaan jiwa di seluruh dunia dengan

berbagai cara. Ini menjadi bukti bahwa sistem yang berkuasa di dunia hari ini sistem yang jahat

serta pro penjahat. Para pemimpin muslim juga tidak peduli, bahkan lebih memilih diam dan

menjadi antek musuh Islam. Ini mencerminkan rusaknya kepemimpinan dunia islam. Ternyata

fakta pun membuktikan banyak warga negara dari seluruh penjuru dunia akan kesadaran bahwa

sistem sekarang memang benar benar rusak.

Genosida di Gaza adalah perang ideologi. Sayangnya ideologi Islam saat ini hanya mampu

diemban oleh individu dan belum ada satu pun negara yang mengembannya. Perang ini adalah

perang melawan negara, sehingga solusinya membutuhkan tegaknya negara berideologi islam

sebagai tandingan untuk Israel yang didukung oleh negara adi daya. Negara Islam ini ialah

Khilafah, yang akan mendorong adanya jihad Tegaknya Khilafah membutuhkan kesadaran yang

sama, di tengah umat. Keberadaan kelompok dakwah ideologis sangat dibutuhkan. Maka dari itu

peran negara sangat berperan penting dalam peristiwa ini, karena ternyata memang bukan Israel

saja yang harus kita lawan akan tetapi negara-negara yang berkerja sama dibelakang nya pun

harus di lawan, salah satunya penyokong senjata yaitu Amerika Serikat yang begitu jahat ingin

memusnahkan warga Palestina di sana.

Lalu kita sebagai umat Muslim harus bersatu dalam permasalahan yang serius ini, karena dengan

kita bersatu kita bisa melawan mereka semua. Yaitu dengan terus berdakwah tanpa henti, hingga

membuat persatuan umat Islam di seluruh penjuru dunia akan bersatu. Karena Palestina adalah

bagian dari kita umat Islam. Jika semua bertanya, masihkah ada tempat yang aman untuk Warga

Gaza (palestina), maka jawabnya adalah tidak akan pernah ada. Mengingat kebengisan israel

semakin menggila, Keputusan genosida bisa saja terjadi pada waga disana, karena hanya ada 9.5

persen yang disebut zona aman,sewaktu-waktu bisa di bombardir. Lantas apa yang menguatkan

Warga Gaza tetap bertahan di sana? Meskipun mereka tahu, bahwa apapun bisa terjadi untuk

bertemu dengan kematian. Ini semua tentang sebuah Keimanan. Semangat juang dari warisan

leluhur para pejuang terdahulu,mengalir darah jihad dalam sukma salahudin al ayuubi dan

pejuang lainnya yang tetap berpegang teguh dalam Takdir dan Firman Allah swt akan janji yang

tak pernah ingkar dan Rahmat yang tidak akan pernah terputus.

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir yang

sedang menyerangmu, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)” Q.S. Al-Anfal

ayat 15.