Ukraina Hancurkan Jembatan Utama di Kursk, Rusia: Eskalasi Konflik Meningkat
KRINKZ.CO -- Dalam perkembangan terbaru konflik Rusia-Ukraina, pasukan Ukraina dilaporkan telah menghancurkan jembatan utama dan jalur pasokan Rusia di wilayah Kursk, Rusia. Tindakan ini meninggalkan apa yang disebut wartawan sebagai "jejak kehancuran" di wilayah tersebut, menandai eskalasi signifikan dalam operasi militer Ukraina di luar perbatasannya.
Zelensky Menegaskan Penguatan Posisi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, dalam pernyataannya menegaskan bahwa pasukan Kiev telah memperkuat posisi mereka di wilayah Kursk. Pernyataan ini disampaikan 12 hari setelah invasi awal, menunjukkan kemajuan pesat operasi militer Ukraina di wilayah Rusia.
Dampak di Kota Sudja
Kota Sudja, yang terletak di wilayah Kursk, menjadi saksi langsung dampak konflik ini. Tembakan artileri terdengar di seluruh kota, bangunan-bangunan dipenuhi lubang peluru, dan jalan-jalan dipenuhi puing-puing. Kondisi ini memaksa sebagian besar penduduk mengungsi ke ruang bawah tanah demi keselamatan.
Jembatan Strategis Runtuh
Salah satu dampak paling signifikan dari operasi ini adalah runtuhnya jembatan jalan di atas Sungai Sem. Kehancuran jembatan ini memutus sebagian distrik setempat dan diduga sengaja dilakukan untuk mempersulit jalur komunikasi dan logistik Rusia.
Kekhawatiran Nuklir Meningkat
Sementara itu, kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) menyatakan kekhawatiran serius terkait eskalasi risiko keselamatan dan keamanan nuklir. Hal ini menyusul serangan drone yang dilaporkan terjadi di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhia.
Klaim Ukraina atas Wilayah Kursk
Ukraina melaporkan telah menguasai 82 pangkalan di wilayah Kursk, dengan total luas mencapai 444 mil persegi. Klaim ini menunjukkan skala operasi Ukraina yang signifikan di wilayah Rusia.
Situasi di Garis Depan Timur
Sementara Ukraina melakukan operasi di Kursk, Rusia tetap berusaha mencapai kemajuan militer di garis depan timur Ukraina. Pejabat di Pokrovsk memperingatkan bahwa pasukan Rusia "dengan cepat mendekati" wilayah tersebut, menandakan intensitas konflik yang terus meningkat.
Tujuan Strategis Ukraina
Mykhailo Podolyak, penasihat Presiden Zelensky, mengungkapkan bahwa operasi di Kursk bertujuan untuk melihat seberapa jauh Rusia dapat dibujuk untuk memasuki proses negosiasi yang adil. Pernyataan ini menunjukkan bahwa Ukraina mungkin menggunakan taktik ini sebagai leverage dalam upaya diplomatik.
Situasi di Kursk dan sekitarnya terus berkembang, menandai fase baru dalam konflik Rusia-Ukraina yang telah berlangsung lama. Komunitas internasional terus memantau perkembangan ini dengan seksama, mengingat potensi dampaknya terhadap stabilitas regional dan global.