Ibu Jual Anak, Konsekuensi Penerapan Kapitalisme
Tindak kriminalitas
saat ini terus merebak, berbagai macan bentuk dan jenisnya semakin banyak. Yang
lebih parah lagi saat ini pelakunya bukanlah orang-orang tak dikenal. Seperti
halnya yang baru-baru ini terjadi saat ibu rumah tangga berinisal ss ditangkap
oleh polisi karena menjual bayinya. Keempat pelaku saat ini masih dalam proses
penyelidikan di Polrestabes Medan. Pihak kepolisian sedang menyelidiki seberapa
sering pelaku melakukan aksinya dan apakah ada pelaku tambahan. Sementara itu,
pelaku ditahan untuk menjalani proses hukum sesuai ketentuan. Mereka dikenakan
pasal UU No 35 Tahun 2014 dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara.
Bagi kita, perilaku
ibu tersebut sungguh sangat miris dan mengkhawatirkan. Seorang ibu kandung tega
menjual anaknya demi uang. Padahal anak adalah titipan Allah Swt. yang harus
kita jaga dengan sangat baik. Hilangya akal hilangnya keimanan atau ketakwaan
juga menjadi salah satu faktor dalam masalah seperti ini bisa terjadi di negeri
dengan mayoritas muslim di dalamnya.
Dan tak dapat
dipungkiri lagi dan lagi masalah ekonomi menjadi alasan banyak orang untuk menghalalkan
segala cara. Banyak orang yang rela melakukan hal-hal yang nekad, aneh bahkan
berbahaya demi memenuhi semua kebutuhan ekonomi keluarga. Mengapa hal ini bisa
terjadi? Tentu saja karena tidak adanya pekerjaan. Banyaknya pengangguran di
Indonesia menjadi salah satu utama faktor ekonomi yang melanda saat ini.
Banyaknya laki-laki
yang tidak memiliki pekerjaan sehingga banyak wanita yang harus mencari nafkah. Ini bukti nyata bahwa penguasa
sedang lalai akan tugasnya, negara belum bisa mennyejahterahkan rakyatnya. Tidak
hanya mennyejahterahkan, Negara pun harus berperan dalam penyediaan lapangan
pekerjaan agar seluruh rakyatnya tidak lagi menjadikan faktor ekonomi sebagai
sumber masalah kehidupan mereka. Hal ini merupakan konsekuensi dari penerapan
sistem kapitalisme. Yang sudah jelas menjadikan materi sebagai tujuan utama
dalam segala aktivitas.
Hal ini didukunng dengan
sistem pendidikan yang diterapkan saat ini tidak bisa menjadikan setiap
individu berlaku baik, sabar, takwa dll. Terbukti sistem kapitalisme yang
dianut Negara saat ini adalah sistem yang salah maka dengan ini Indonesia telah
gagal membentuk suatu negara. Karena tidak bisa mennyejahterahkan rakyatnya,
banyak rakyat yang sengsara sedangkan pemerintah disana sedang menikmati
kekayaan yang mereka raih dari uang rakyat
Dalam Islam Negara
harus nya menjadi raa'in yang memelihara, menjaga rakyatnya. Maka sudah menjadi
hal yang wajar dan seharusnya jika rakyat berharap di sejahterahkan oleh sistem
yang di anut negara. Tapi bisa kita lihat sekarang, negara malah bersikap
apatis atas apa yang menimpa rakyatnya, Astagfirullah.
Sistem ekonomi yang
islam miliki sudah pasti bisa mennyejahterahkan rakyatnya melalui mekanisme
apapun tidak hanya ekonomi. Tapi juga
berbagai mekanisme lain seperti: pendidikan, kesehatan, bahkan penyediaan
lapangan pekerjaan itu sudah pastu dijamin oleh negara yang mengatur rakyatnya
dengan sistem Islam, Masyaallah.
Dalam sistem
pendidikan islam juga insyaallah akan dibina di bentuk menjadi pribadi yang
lebih islami berakhlak mulia, media apapun juga akan membentu keimanan
seseorang sehingga tidak ada lagi kasus semacam ini. Penerapan islam secara
menyeluruh. akan menjadikan rakyat sejahtera, aman terjamin dalam segi manapun.
Wallahualam