Artikel,DBD,Keislaman,Kesehatan,
Wabah DBD Terus Berulang Dalam Sistem Kapitalis
Oleh : Elis Herawati | Aktivis Muslimah
Kasus demam berdarah di Jabar terus mengalami peningkatan. Data yang dihimpun sejak Januari 2024 oleh Dinas Kesehatan Pemprov Jabar, kasus demam berdarah sudah berada pada angka 11.058 kasus. Dari angka tersebut, tercatat ada 96 kasus kematian (kumparan.com). Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Jakarta meningkat pesat juga dalam satu bulan terakhir. Ada 1.729 kasus DBD di Jakarta hingga 18 Maret 2024 (Kompas.com). Peningkatan curah hujan dan kelembaban udara menjadi salah satu faktor berkembang biaknya nyamuk, termasuk nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab wabah DBD. DBD adalah salah satu dari sekian wabah yang terus berulang dinegara ini, hingga menimbulkan korban yang tidak sedikit, bahkan sampai membawa kematian.
Namun tidak ditemukan solusi yang tepat dan jelas sampai saat ini. Menunjukan ketidakseriusan Pemerintah dalam menangani penyakit ini. Pengendalian penyakit ini tentu saja tidak bisa diserahkan kepada individu masyarakat saja, akan tetapi butuh peran negara untuk melakukan tindakan pencegahan secara terstruktur untuk memutus rantai penyebaran. Maka hal yang wajar jika wabah DBD ini terus berulang. Inilah buah dari sistem kapitalisme yang menciptakan kesenjangan ekonomi ditengah masyarakat, dimana para pemilik modal dibiarkan menguasai lahan, sedangkan rakyat miskin hidup beramai-ramai dilahan yang sempit, hingga menimbulkan lingkungan yang tidak sehat. Negara lebih mementingkan berhitung untung dan rugi bahkan dalam hal kesehatan rakyatnya.
Kondisi berbeda jika dalam negara yang menerapkan sistem Islam, aturan yang terapkan adalah aturan yang terbaik karena berasal dari Allah. Rasulullah SAW bersabda: “Imam adalah memelihara dan dia bertanggung jawab atas rakyatnya.” (HR. al-Bukhari).
Maka Islam akan menjadikan layanan kesehatan tanggung jawab negara (murah/gratis, mudah diakses dll) bukan dijadikan ladang bisnis untuk meraup keuntungan, negara wajib menjamin terpenuhinya kebutuhan kesehatan seluruh rakyatnya tanpa terkecuali. Negara wajib memaksimalkan berbagai upaya secara komprehensif dalam berbagai aspek kehidupan, juga dalam berbagai Upaya Kesehatan (preventif dan kuratif) termasuk melakukan riset hingga menemukan inovasi teknologi terbaik untuk mencegah penyakit ini, kemudian mengaplikasikannya di tengah masyarakat. Dan hanya Islamlah yang mewajibkan negara menjamin ketersediaan dan kemudahan masyarakat mengakses fasilitas pelayanan kesehatan. Masyarakat bisa menikmatinya tanpa pungutan biaya sedikitpun. Inilah cara Islam mencegah masyarakatnya dari berbagai wabah penyakit, termasuk penyakit DBD. Hanya penerapan Khilafah Islam yang menjamin terwujudnya masyarakat yang sehat, seperti dulu Khalifah Umar bin Khattab ra. bisa mengatasi permasalahan wabah penyakit yang melanda di negeri Syam.
Wallahu a’lam bishshawab