20 Apr, 2024

Perempuan Selalu Menjadi Korban dalam Sistem Sekulerisme Kapitalis

Oleh Rheiva Putri R Sanusi | 13:40 WIB

Sumber Gambar : Solopos.com

Oleh : Ilan Sumiati | Aktivis Muslimah

Dikutip dari kompas.com, seorang pria bernama Jhoni sing yang berusia 49 tahun membunuh mertuanya, Sanda Kumari yang berusia 56 tahun di Desa mecirim, Kecamatan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin (11/3/2024) Pukul 05:30 WIB.

Di zaman serba sulit sangat memancing orang-orang berbuat jagat terutama terhadap keluarga nya sendiri moral sudah tidak ada hingga orang tua pun tidak di anggap lagi seperti fakta, yang di atas menantu membacok mertua.

Gara-gara sakit hati sedikitpun langsung Jawa jadi taruhan, dan seorang wanita pula lah yang selalu jadi korban di setiap permasalahan moral tidak di pikiran lagi, apalagi agama dan aqidah individu sudah tidak ada di benak orang seperti itu, inilah orang yang hidup di zaman era sekulerisme yang hidupnya memakai aturan tentang di atur oleh aturan manusia.

Dengan seringnya terjadi kekerasan pada rumah tangga itu semua akibat dari tidak adanya perlindungan dari pemerintahnya contohnya akibat cara pandang kehidupan yang dipisahkan dari agama inilah akar dari semua permasalahan yang akan mempengaruhi terhadap sikap dan pandangan setiap individu termasuk dalam hubungan keluarga.

Apalagi keluarga itu terutama anak dan perempuan itu harus kita lindungi, jangan sampai di sakiti. Di kehidupan sekulerisme ini, nyawa manusia di pandang lebih rendah dari pada nyawa hewan. Karena itu, sistem kapitalisme yang memiliki  pandangan bahwa kehidupan dunia adalah kehidupan dalam rangka meraih keuntungan sebesar-besarnya.

Maka dari itu wajar jika orang-orang atau perempuan dalam sistem ini terhina, saat ini pun keluarga tidak lagi aman dari barbagai kejahatan.

Kejahatan banyak di lakukan oleh keluarga sendiri 

Padahal, keluarga seharusnya menjadi tempat yang aman, dari realitas ini, tentu tanggung jawab untuk melindungi keluarga tidak bisa di serahkan kepada keluarga saja.

Sesungguhnya negara mempunyai peran utama dalam melindungi keluarga apalagi perempuan dan anak-anak, karena negara mengharuskan menjamin terwujud nya fungsi keluarga melalui berbagai sistem kehidupan berdasarkan aqidah Islam, sehingga akan mewujudkan keluarga samawa.

Maka, dari itu hanya dengan kehadiran negara yang menerapkan Islam kaffah lah yang mampu menghapus kekerasan terhadap setiap warga negara nya termasuk terhadap anak-anak dan perempuan.

Wallahu'alam  biashawab