LISENSI

RmdmRmA6TmA7Rmd8Rmj7Rqw5R7TusBSpMXQpaVQps6ftMBQcsrfoaBL=

CUSTOM CSS DAN JS

Artikel,
icon krinkz.co

Dolar AS Tengah Tinggi, IMF: Hati-hati Gunakan Cadangan Devisa

Oleh Admin | WIB

KRINKZ.CO, EKONOMI --  Wakil Direktur Pelaksana International Monetary Fund (IMF) Gita Gopinath dan Direktur Riset IMF Pierre-Olivier Gourinchas mengungkapkan sejumlah hal yang perlu dilakukan berbagai negara menghadapi tingginya nilai tukar dolar Amerika Serikat hingga saat ini.

Gita dan Gourinchas mengatakan, dolar saat ini sudah mencapai level tertingginya sejak tahun 2000, setelah naik 22 persen terhadap yen, 13 persen terhadap euro, dan 6 persen terhadap mata uang pasar negara-negara berkembang atau emerging market sejak awal tahun ini.

"Dalam keadaan seperti ini, haruskah negara secara aktif mendukung mata uang mereka?" kata keduanya dalam tulisan mereka berjudul 'How Countries Should Respond to the Strong Dollar' yang dipublikasikan IMF pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Sejauh ini, Gita dan Gourinchas melihat, beberapa negara menggunakan intervensi valuta asing (valas) untuk menstabilkan mata uangnya terhadap dolar AS. Akibatnya, total cadangan devisa (cadev) yang dimiliki emerging market dan developing economies turun lebih dari 6 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini.

[nextpage]

Menurut keduanya, intervensi dengan memanfaatkan cadangan devisa itu kini perlu dicermati ulang. Sebab, itu seharusnya langkah sementara dan hanya untuk mengantisipasi pergerakan mata uang yang secara substansial meningkatkan risiko stabilitas keuangan, ataupun secara signifikan mengganggu kemampuan bank sentral untuk menjaga stabilitas harga.

Sementara itu, penguatan dolar AS saat ini kata mereka lebih disebabkan penguatan fundamental makro ekonomi AS, seperti tingginya angka inflasi yang membuat bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), terus menaikkan suku bunga acuannya, sehingga likuditas di dunia mengetat. Juga ada pengaruh dari krisis energi dan gangguan rantai pasok akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

"Akibatnya, tekanan nilai tukar untuk rata-rata ekonomi emerging market tidak terlalu parah dibandingkan dengan negar-negara ekonomi maju, dan beberapa, seperti Brasil dan Meksiko, bahkan mata uangnya telah terapresiasi," ujar Gita dan Gourinchas.

Atas dasar ini, keduanya berpendapat, respons yang lebih tepat dalam menghadapi tingginya dolar saat ini adalah dengan membiarkan nilai tukar masing-masing negara mengalami penyesuaian, sambil menggunakan kebijakan moneter untuk menjaga inflasi tetap dekat dengan targetnya.

Dengan penyesuaian nilai tukar itu otomatis harga barang impor yang lebih tinggi akan membantu mendorong penyesuaian yang diperlukan terhadap guncangan fundamental dengan semakin berkurangnya kecenderunagn untuk impor. Pada akhirnya akan membantu mengurangi penumpukan utang luar negeri.

Dari sisi kebijakan fiskal, keduanya berpendapat, harus tetap digunakan untuk menghasilkan kebijakan yang mendukung golongan masyarakat paling rentan tanpa harus membahayakan target inflasi masing-masing negara.

[nextpage]

Menurut mereka langkah ini lebih penting diutamakan para pemangku kebijakan karena ancaman utama terbesar dari kondisi ekonomi saat ini adalah gejolak di pasar keuangan. Terutama dipicu oleh potensi tiba-tiba keluarnya aliran modal asing karena kecenderungan investor saat ini yang lebih ingin menyimpan dananya dalam aset-aset yang aman, khususnya dolar AS.

"Dalam kondisi yang rentan ini, meningkatkan ketahanan menjadi penting. Meskipun bank sentral emerging market telah menimbun cadangan dolar dalam beberapa tahun terakhir, karena belajar dari krisis sebelumnya, penyangga ini terbatas dan harus digunakan dengan hati-hati," ujar keduanya.

Sebagai informasi, untuk mata uang rupiah sendiri terhadap dolar AS, berdasarkan data kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia per Jumat sore, 14 Oktober 2022, telah bertengger di level Rp 15.390. Melemah dibandingkan hari sebelumnya di level Rp 15.357.


Sumber : Tempo.co

Tambah Favorit

Tag Terkait:

3733067073743872993
Chat Kami disini

Form Bantuan Whatsapp

Hello! Ada yang bisa dibantu?
×
×
Total Harga ( Produk)

Tulis catatan disini untuk keterangan lainnya

Total Harga ( Produk)

Biaya Admin:

Biaya ongkir: dg berat ()

Total Pembayaran:

Untuk produk fisik, Ongkos kirim akan muncul setelah ongkir dipilih

Tampilkan Kupon